Felisitas
Banyak hal yang nampak secara utuh, tapi juga tak jarang ditampakkan dalam bentuk separuh. Perkara keraguan dan ketidakpastian, kadang jadi sebab utama bagi manusia untuk bertaruh.
Lakukan.
Tinggalkan.
Dua kata yang membuat manusia masuk dalam kontes judi kehidupan. Rasa berani dan penasaran mendorong naluri untuk melakukan, namun ditahan oleh takut atas trauma akibat ditinggalkan. Iya, semua dilakukan hanya untuk menghindari hasil akhir yang berujung 'penyesalan.'
Lalu, muncul orang baru yang menjawab doanya.
Doa dalam doa.
Saling berdoa.
"Dia orang baik. Tolong bersamakan dia dengan orang yang bisa membuat dia bahagia. Tapi ya Allah, kalau diizinkan, aku mau jadi orang baik itu,' pinta dia si orang baru.
Katanya, manusia tidak boleh memaksa saat meminta pada Dia. Posisi sebagai penghamba mewajibkan dia untuk tetap beretika saat berhadapan dengan-Nya. Kejujuran dan ketulusan juga jadi faktor utama dalam diijabahnya doa. Kapan dan bagaimana, diksi tanya yang biasa tercipta selesai berdoa dan hanya bisa dijawab oleh keikhlasan dan kesabaran.
"...kenapa kita harus mikir yang kita takutin dulu? Padahal sebelum ke tahap cinta, pasti ada tahap verifikasi berbagai macam, hingga akhirnya kita 'yakin' dan mau ngejalanin," ucap dia si orang baru.
Rasanya lucu kalau melihat orang yang takut hantu, tapi berupaya menunjukkan keberaniannya seyakin itu. ABCDZ dikatakan untuk meyakinkan semua orang bahwa dia-tidak-takut-hantu, padahal semua orang tau bahwa hantu semenakutkan itu.
Tapi tenang, posisinya akan selalu aman.
Jika dan hanya jika hantu tidak menunjukkan dirinya sampai kapanpun itu.
Perkara cara, biarkan dijawab oleh waktu.
"Sekarang pertanyaannya bukan lagi berani atau enggak."
Nyaman. Berinteraksi dengan orang yang paham bahwa setiap individu memiliki monster di tubuhnya, membuat dia tidak lagi merasa asing. Orang yang bisa membuat satu tambah satu tidak hanya menjadi dua, tapi juga bisa dijawab dengan kata 'bahagia.' Orang yang bisa memberi kepastian atas banyaknya keraguan. Orang yang menawarkan kelembutan dibalik ketegasan.
Kita gak tau Tuhan akan meminjamkan kebahagiaan ini sampai kapan. Pilihannya hanya jalani dan nikmati, sambil terus berharap,
"jadikanlah kesabaran yang dimilikinya, melebihi semua kekurangan yang aku punya. Dan kalau boleh nego, Tuhan jangan ngambek lagi. Tolong pinjami dia yang lama. Super lama."
Tangerang, 29 Sepember 2021
Nindy Soeraatmadja
0 comments:
Posting Komentar