Dalang
Menciptakan senyum di depan cermin merupakan prestasi besar bagi beberapa orang di Bumi. Memandang kagum terhadap diri sendiri, memuji, dan terus bersyukur atas setiap rezeki yang dimiliki. Sejenak melupakan segala identitas yang dipunya dan mampu mengenyampingkan masalah yang ada. Secara sadar menempatkan diri di masa kini, melupakan yang lalu, dan nanti.
"Aku bangga dan salut sama kamu."
Dia berhasil berdiri dengan bersandar pada persepsi dari tiap individu di sekelilingnya. Dengan memahami bahwa tidak ada mimpi yang bersifat absolut, motivasi dalam pencapaian kini diubah menjadi alasan menuju kewarasan. Coba melupakan pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh waktu dan Tuhan,
demi kebahagiaan.
Tuhan tidak pernah berhenti memberi cobaan dibalik rezeki yang Dia beri. Selalu ada cobaan untuk menguji kesabaran dan keikhlasan. Pertanyaan terkait, "kapan selesai?" tidak membutuhkan jawaban kecuali memang,
telah habis masanya.
Setiap kecewa mengajarkan cara untuk bersyukur. Setiap luka mengajarkan cara untuk tumbuh. Setiap keluh mengajarkan cara untuk bersabar. Semua demi proses pendewasaan.
Tanpa perlu menjadi ulat dan kepompong, manusia harus mampu mencipta bahagianya sendiri tanpa merasa kosong. Mengisi setiap ruang sepi yang ada, karena sudah belajar untuk 'terbiasa.'
"Aku sayang kamu, tapi gak pake banget."
Memenuhi kebutuhan emosional diri sendiri terlebih dahulu, merupakan hal bijak dalam menitipkan hati pada dia yang dianggap satu visi. Perkara bertahan atau pergi, tidak jadi masalah karena adanya pelukan diri sendiri.
Memikirkan fungsi nyamuk dan benalu yang diciptakan Tuhan merupakan peralihan terbaik dalam menyelamatkan pikiran. Menghindari setiap distraksi yang mampu mengurangi produktivitas diri karena terbawa emosi.
Surealisasi yang membawa otak menuju kontemplasi.
Menyudahi harapan di saat mengetahui masih ada kesempatan merupakan ujian dari Tuhan. Dengan bencana ini, Dia membiarkan ruang hampa terus mendengar tangis tak berkesudahan tentang angan.
"Mungkin itu maksud Tuhan menciptakan nyamuk dan benalu. Agar makhluk-Nya mampu menghargai semua hal yang dianggap tak memiliki kebermanfaatan, dan melupakan apa yang seharusnya dilupakan. Peralihan pikiran."
Tentang impian, pekerjaan, kesehatan, keimanan, dan pasangan,
biarkan waktu dan Tuhan yang menjadi dalang.
Tangerang, 30 September 2020
nindy soeraatmadja
0 comments:
Posting Komentar