Manuskrip Venusa

Tercatat dalam doa. Nama seseorang yang entah kapan tiba di dunia. Venusa.
Surat ini untuk kamu, catatan dia yang ingin melihatmu segera.


“Disimpan yang rapi catatannya. Anak-anak kita berhak mendapatkan catatan rapi dari ibunya,” begitu kata salah seorang kakaknya pada dia. Hatinya terketuk. Bukan hanya tentang kajian berbagai tema yang harus dirapikan, namun juga perjalanan dan apa saja yang diharapkan. Anggap saja sebagai “Catatan Perjalanan” agar anak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Mungkin ini salah satu catatan perjalanan miliknya. Tertuang berbagai harap dan alasan untuk dia yang dipuja. Venusa.


Dulu, dia takut sekali membangun komitmen. Alasan klasik karena takut dikecewakan membuat adopsi jadi pilihan. Membesarkan anak seorang diri tanpa ada yang mendampingi, hanya karena takut janjinya diingkari.

Karena kamu Venusa, dia membuang pikiran bodoh itu. Dia sadar bahwa tidak ada kebahagiaan tanpa keberanian. Bagaimana bisa kebahagiaannya lengkap, ketika melihatmu kecewa dengan apa yang dia pilihkan? Kecewa dirasa, karena sedih melihat sepi yang dengan setia dia tutupi. Dia memang sok jagoan.


Berdoa tentang kebaikanmu menjadi salah satu hobi barunya. Hal yang ditakuti berhasil membuat dia lebih sering bertemu penciptanya. Meminta agar diberikan rekan yang pantas untuk menjadi pembimbing mu kelak. Karena dia tahu, rekan seperti bayangan. Bagaimana bentukmu, itulah yang didapatkan.

Untuk kamu, dia berusaha memantaskan. Tutup telinga atas tuduhan pencitraan, hanya untuk mendapatkan imam yang baik-budiman. Lebih-lebih kalau penghapal Al-Quran. Bukankah seru, ketika beliau menjadi imam, surat yang dibaca tak melulu itu. Ini tugas dia Venusa. Mencarikan imam yang baik untuk ibadah lebih menarik. Meski dia jauh dari akhlak baik, setidaknya dia optimistik.


Venusa, dia tidak ingin kamu sepertinya. Wajah boleh sama, tapi akhlak kamu harus lebih baik darinya. Rajinlah konsultasi pada-Nya, karena Dia Maha Pencipta. Yakini kalau semua yang kamu pinta, dapat diberi semau-Nya dan semuanya.
Ini bukan berarti dia memaksamu untuk sama dengannya. Dia paham bahwa agama ialah peringatan atau anjuran, bukan paksaan yang seharusnya menimbulkan hukuman.

“Jika mereka berpaling, maka (ingatlah) Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah).” (42:48)

Dia ingin menyampaikan padamu, betapa nikmatnya menjadi hamba bagi-Nya. Cukup yakini Dia, hati kamu akan terasa tenteram. Bukankah kebahagiaan hidup berasal dari tenangnya segumpal daging itu? Percayalah, karena itu yang dia rasa, Venusa.


Venusa, kalau kamu ingin tahu alasan terciptanya nama mu, dia bisa menjelaskan di sini. Dia memiliki harap yang sama seperti orangtua nya pada nya. Salah satu arti nama yang dia miliki ialah ‘bintang kejora di sebelah timur’. Orangtua nya berharap agar dia dapat bersinar layaknya bintang kejora.

Sadarkah bahwa planet Venus juga mendapat gelar yang sama? Iya, dia ingin kamu dapat menjadi orang besar dan bersinar layaknya bintang kejora. Menawarkan keindahan melalui cahaya yang dimilikinya. Keindahan yang kamu punya dalam bentuk kebermanfaatan bagi yang membutuhkannya. Kamu pasti bisa, Venusa.


Dia ingin meminta maaf telah membuatmu meninggalkan dimensi indah itu walau sesaat. Pun dia ingin meminta maaf jikalau belum dapat menjadi panutan yang layak untuk kamu tiru.Miliki pribadi yang baik. Buat semua orang jatuh cinta pada kebaikanmu.


Karena Venusa hanya satu, istimewa selalu.



Tangerang, 28 Juni 2017
Pukul 02.11 WIB

penulis ilusi yang berharap pasti,

nindy soeraatmadja


Share this:

CONVERSATION

0 comments:

Posting Komentar